INTERPRETASI TEKS IKLAN
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu menginterpretasi teks iklan.
Siswa mampu menginterpretasi teks iklan.
Sebelumnya kita sudah belajar
tentang makna kata, istlah, dan ungkapan dalam teks iklan. Banyak teks iklan
yang menggunakan gaya bahasa, yaitu majas. Nah, pada topik ini kita akan
menginterpretasi teks iklan. Seperti yang sudah kalian pahami, menginterpretasi
berarti menafsirkan apa yang kita lihat. Khusus dalam hal ini adalah
menafsirkan iklan yang kita lihat atau kita dengar.
Tergodakah kamu dengan iklan tersebut? Dengan tampilan gambar yang menarik dan menggoda, iklan tersebut bisa saja membujukmu untuk membeli pizza di cafe Aisha. Teks iklan yang baik akan mampu membujuk pembacanya untuk membeli atau melakukan apa yang diiklankan.
Tergodakah kamu dengan iklan tersebut? Dengan tampilan gambar yang menarik dan menggoda, iklan tersebut bisa saja membujukmu untuk membeli pizza di cafe Aisha. Teks iklan yang baik akan mampu membujuk pembacanya untuk membeli atau melakukan apa yang diiklankan.
Iklan dibuat semenarik mungkin dengan menggunakan bermacam teknik dan gaya
bahasa. Suatu iklan dikatakan baik dan menarik apabila memenuhi persyaratan
berikut.
- Kalimatnya singkat, enak dibaca, enak didengar, menarik, dan komunikatif.
- Apabila disertai gambar, gambarnya menarik, orisinil, dan mudah dipahami.
- Merangsang keingintahuan, mencoba, atau memiliki, isinya tidak boleh menyesatkan/tidak jujur.
- Sifatnya persuasif (membujuk).
Apabila
iklan sudah memenuhi persyaratan di atas, iklan menjadi menarik untuk dinikmati
dan juga diinterpretasi. Meskipun kadang penafsiran orang berbeda-beda terhadap
sebuah iklan, ada langkah-langkah tertentu yang bisa kamu pelajari untuk
menafsirkan sebuah teks iklan.
Citraan
Salah satu aspek yang penting juga
dipahami dalam menafsirkan iklan adalah aspek citraan (imagery). Citraan
adalah kesan atau gambaran visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa,
atau kalimat. Jadi, menafsirkan iklan hampir sama seperti memahami puisi, unsur
citraan juga berperan penting. Dengan adanya unsur citraan, pembaca seolah
benar-benar merasakan, mengalami, dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri
apa yang dilukiskan oleh penulis. Melalui citraan, penulis ingin membuat
pembaca terkesan, hanyut, dan tergugah.
Citraan atau disebut juga gambaran angan berhubungan dengan indra manusia. Citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata) disebut citraan lihatan. Citraan yang dihasilkan oleh indra pendengaran dinamakan citraan dengaran. Citraan yang dimunculkan oleh indra penciuman disebut citraan bauan. Demikian juga untuk indra yang lain, ada citraan rabaan, cecapan, dan gerakan.
Perhatikan contoh iklan berikut.
Dari contoh iklan tersebut, dapat kamu peroleh citraan yang berhubungan dengan indra penciuman, yaitu citraan bauan.
Citraan atau disebut juga gambaran angan berhubungan dengan indra manusia. Citraan yang ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata) disebut citraan lihatan. Citraan yang dihasilkan oleh indra pendengaran dinamakan citraan dengaran. Citraan yang dimunculkan oleh indra penciuman disebut citraan bauan. Demikian juga untuk indra yang lain, ada citraan rabaan, cecapan, dan gerakan.
Perhatikan contoh iklan berikut.
Dari contoh iklan tersebut, dapat kamu peroleh citraan yang berhubungan dengan indra penciuman, yaitu citraan bauan.
Konteks
Selain citraan, hal kedua yang
penting diperhatikan ketika melakukan interpretasi teks iklan adalah konteks.
Konteks berperan penting karena teks iklan juga termasuk wacana. Konteks di
dalam KBBI diartikan sebagai (1) bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat
mendukung atau menambah kejelasan makna; (2) situasi yang ada hubungannya
dengan suatu kejadian. Jadi, konteks di sini berperan penting untuk membantu
pembaca ketika menginterpretasi teks iklan.
Konteks terbagi menjadi empat. Pembagian konteks tersebut yaitu:
1. Konteks fisik
Konteks fisik meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa, objek yang disajikan, dan tindakan atau perilaku para pelaku/pemeran.
2. Konteks epistemis
Konteks epistemis adalah latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh penulis maupun pembaca, atau pembicara dan pendengar.
3. Konteks linguistik
Konteks linguistik terdiri atas kalimat-kalimat yang mendahului satu kalimat tertentu dalam wacana, termasuk iklan.
4. Konteks sosial
Konteks sosial adalah relasi sosial atau latar sosial yang melengkapi hubungan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar.
Dengan memahami konteks dalam teks iklan, kamu akan lebih mudah untuk menginterpretasinya.
Konteks terbagi menjadi empat. Pembagian konteks tersebut yaitu:
1. Konteks fisik
Konteks fisik meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa, objek yang disajikan, dan tindakan atau perilaku para pelaku/pemeran.
2. Konteks epistemis
Konteks epistemis adalah latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh penulis maupun pembaca, atau pembicara dan pendengar.
3. Konteks linguistik
Konteks linguistik terdiri atas kalimat-kalimat yang mendahului satu kalimat tertentu dalam wacana, termasuk iklan.
4. Konteks sosial
Konteks sosial adalah relasi sosial atau latar sosial yang melengkapi hubungan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar.
Dengan memahami konteks dalam teks iklan, kamu akan lebih mudah untuk menginterpretasinya.
Tanda
Di samping citraan dan konteks, yang
perlu kamu pahami adalah cara menginterpretasi tanda dalam iklan. Di materi
yang lalu kamu tentu sudah mempelajari tanda, bukan? Tanda bisa berupa ikon
(benda fisik yang menyerupai apa yang dipresentasikan, contoh: foto, peta,
gambar), indeks (tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa
yang diwakilinya, contoh: asap dan api, tanda tangan), dan simbol (tanda
berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang disepakati bersama,
contoh: Garuda Pancasila).
Contoh iklan dalam bagian apersepsi di atas memiliki tanda berupa foto pizza yang sudah tersaji. Penggunaan tanda tersebut tidak lain untuk lebih memberikan sugesti pada pembaca tentang kelezatan pizza cafe Aisha. Kamu bisa mengembangkan sendiri cara menginterpretasi tanda dalam iklan dengan menyimak dan mencermati iklan-iklan yang mengandung tanda seperti di atas. Adapun langkah-langkah menginterpretasi tanda dalam teks iklan adalah sebagai berikut.
Contoh iklan dalam bagian apersepsi di atas memiliki tanda berupa foto pizza yang sudah tersaji. Penggunaan tanda tersebut tidak lain untuk lebih memberikan sugesti pada pembaca tentang kelezatan pizza cafe Aisha. Kamu bisa mengembangkan sendiri cara menginterpretasi tanda dalam iklan dengan menyimak dan mencermati iklan-iklan yang mengandung tanda seperti di atas. Adapun langkah-langkah menginterpretasi tanda dalam teks iklan adalah sebagai berikut.
- Membaca teks iklan secara cermat dan saksama.
- Memahami tanda apa saja yang muncul dalam teks iklan.
- Memahami komposisi struktur teks iklan (orientasi, tubuh iklan, dan justifikasi).
- Menelusuri keterkaitan antara struktur teks iklan dengan tanda.
- Menguraikan teks iklan menurut tanda yang ada di dalamnya.
- Menyusun tulisan hasil interpretasi.
Poin Penting
- Secara sederhana interpretasi bisa diartikan menafsirkan.
- Salah satu aspek yang penting dipahami dalam menafsirkan iklan adalah aspek citraan (imagery).
- Citraan adalah kesan atau gambaran visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat.
- Konteks adalah (1) bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; (2) situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.
- Jenis konteks: konteks fisik, konteks epistemis, konteks linguistik, konteks sosial.
- Tanda dalam iklan bisa berupa ikon, indeks, dan simbol.